Rabu, 06 Agustus 2025

Pengamatan dan Peremajaan

 Hari ini dilakukan peremajaan isolat Trichoderma asal Kupang yang dieksplorasi dan disimpan selama kurang lebih 2 tahun dalam kondisi dorman. Isolat ini memiliki keunikan khusus, yaitu menunjukkan warna hint (warna kekuningan) pada koloni saat pertumbuhannya diamati, yang tidak umum ditemukan pada isolat Trichoderma biasa. Keberadaan warna kuning ini menjadi fokus utama dalam kegiatan peremajaan ini, karena dapat mengindikasikan karakteristik fisiologis, metabolit sekunder, atau potensi strain unggul yang adaptif terhadap lingkungan lokal.

Sebelum dilakukan peremajaan, isolat diperiksa secara mikroskopis untuk mengevaluasi kondisi morfologi struktur reproduktifnya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa spora dan kantong spora (konidia dan konidiofor) masih terdeteksi dengan jelas, meskipun dalam jumlah terbatas. Keberadaan struktur reproduktif yang masih utuh setelah dua tahun dorman menunjukkan bahwa isolat memiliki daya tahan yang tinggi terhadap kondisi penyimpanan, baik dalam bentuk kultur miring maupun pada media kering.

Proses peremajaan dilakukan dengan cara memindahkan sedikit miselium atau spora dari kultur lama ke media agar segar (seperti PDA – Potato Dextrose Agar) secara aseptik. Kultur kemudian diinkubasi pada suhu ruang (±25–28°C) dan diamati setiap hari untuk melihat tanda-tanda pertumbuhan aktif. Tujuan utama dari peremajaan ini adalah untuk:

  1. Menguji viabilitas dan kemampuan tumbuh kembali (revival) isolat Trichoderma setelah mengalami masa dormansi panjang.
  2. Mengamati kembali keunikan warna kuning (hint kuning) pada koloni, apakah masih muncul dan apakah bersifat stabil setelah pertumbuhan aktif.
  3. Mengidentifikasi apakah warna kuning tersebut berasal dari produksi metabolit sekunder (seperti pigmen atau senyawa antibiosis), yang bisa menjadi indikator potensi bioaktif tinggi, misalnya dalam penghambatan patogen atau adaptasi terhadap stres lingkungan.

 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Identifikasi Mikoriza