Selasa, 29 Juli 2025

Penandaan isolat dan pengamatan

Hari ini dilakukan kegiatan penandaan isolat yang tumbuh pada media agar, dengan fokus pada identifikasi potensi pertumbuhan Trichoderma. Berikut adalah langkah-langkah dan penjelasan rinci mengenai aktivitas tersebut:


1. Penandaan Isolat

  • Setelah sampel tanah dianalisis dan diinokulasi pada media agar , beberapa koloni mikroorganisme mulai tumbuh setelah inkubasi selama beberapa hari.
  • Dalam gambar sebelumnya, terlihat bahwa ada beberapa koloni yang menunjukkan ciri-ciri awal pertumbuhan jamur, seperti:
    • Warna: Koloni berwarna putih hingga krem.
    • Tekstur: Ada struktur benang-benang (miselium) yang membentuk jaringan di permukaan media.
    • Bentuk: Beberapa koloni memiliki pola yang mirip dengan pertumbuhan jamur.

Dari pengamatan makroskopis ini, dipilih beberapa koloni yang terindikasi sebagai Trichoderma untuk dilanjutkan ke tahap identifikasi lebih lanjut.


2. Pembuatan Preparat untuk Mikroskop

Setelah memilih koloni-koloni yang menunjukkan potensi sebagai Trichoderma, dilakukan pembuatan preparat untuk observasi mikroskopis. Langkah-langkahnya meliputi:

a. Pengambilan Sampel

  • Menggunakan ose steril, ambil sedikit bagian dari koloni yang ditandai sebagai calon Trichoderma.
  • Pastikan hanya mengambil bagian miselium aktif (bagian yang tampak aktif tumbuh dan tidak rusak).

b. Pembuatan Preparat

  • Tempatkan sampel miselium pada slide mikroskop.
  • Tambahkan beberapa tetes larutan air atau larutan klarifikasi (misalnya, KOH 5%) untuk membantu melembutkan struktur miselium dan mempermudah pengamatan.
  • Tutupi dengan tutupan silinder (cover slip) untuk mencegah udara masuk dan menjaga preparat tetap stabil.

3. Observasi Mikroskopis

Setelah preparat siap, dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop cahaya biasa atau mikroskop cahaya polarisasi untuk memeriksa struktur hifa dan spora. Hal-hal yang diamati meliputi:

a. Struktur Hifa

  • Bentuk: Hifa Trichoderma umumnya bersifat septate, yaitu memiliki sel-sel yang dipisahkan oleh septum (dinding sel).
  • Ketebalan: Hifa Trichoderma biasanya tebal dan kuat, dengan diameter yang cukup besar dibandingkan dengan beberapa jenis jamur lainnya.
  • Warna: Saat dilihat di bawah mikroskop, hifa Trichoderma sering kali tampak transparan atau agak kuning kekuningan.

b. Spora dan Struktur Reproduktif

  • Trichoderma sering kali menunjukkan spora konidial yang berkumpul dalam bentuk konidiophore (struktur reproduksi). Spora ini biasanya berbentuk bulat atau oval dan tersebar secara padat.
  • Beberapa spesies Trichoderma juga dapat menunjukkan chlamydospores (spora yang lebih besar dan tahan lama), yang sering terlihat sebagai struktur yang lebih tebal dan padat.

c. Morfologi Umum

  • Miselium Trichoderma biasanya tumbuh dengan pola yang rapat dan membentuk koloni padat dengan tekstur kapas.
  • Warna koloni pada media agar biasanya putih hingga krem, sesuai dengan apa yang terlihat pada gambar sebelumnya.

4. Hasil Pengamatan

Setelah melakukan pengamatan mikroskopis, hasilnya menunjukkan bahwa:

  • Struktur hifa yang diamati sesuai dengan karakteristik Trichoderma, yaitu:
    • Septate (berseptum).
    • Tebal dan kuat.
    • Memiliki pola pertumbuhan yang merambat (filamentous).
  • Adanya indikasi spora konidial atau struktur reproduktif lainnya yang khas dari Trichoderma.

5. Konfirmasi dengan Literatur

Untuk memastikan identifikasi, hasil pengamatan dibandingkan dengan literatur tentang Trichoderma. Ciri-ciri yang cocok termasuk:

  • Morphologi hifa (septate, tebal, kuat).
  • Pola pertumbuhan koloni (putih hingga krem, padat).
  • Struktur spora dan konidiophore.

Jika semua karakteristik sesuai, maka dapat disimpulkan bahwa isolat tersebut kemungkinan besar adalah Trichoderma.


Kesimpulan

Melalui aktivitas penandaan isolat, pembuatan preparat, dan pengamatan mikroskopis, berhasil diidentifikasi bahwa beberapa koloni yang tumbuh pada media agar memiliki morfologi yang sesuai dengan Trichoderma. Hasil ini penting karena Trichoderma merupakan mikroba hayati yang sangat berguna dalam pengendalian penyakit tanaman, perbaikan tanah, dan produksi pupuk organik cair.

Selanjutnya, isolat ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk aplikasi praktis dalam pertanian hayati, seperti pengendalian hayati penyakit tanaman atau pembuatan biopestisida.

 


hasil pengamatan koloni 3

Preparat 1
hifa Trichoderma (pengamatan sementara)

 



Pengamatan Isolat Trichoderma



penandaan untuk pemurnian





 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Identifikasi Mikoriza