Hari ini dilakukan kegiatan penandaan isolat yang tumbuh pada media agar,
dengan fokus pada identifikasi potensi pertumbuhan Trichoderma. Berikut
adalah langkah-langkah dan penjelasan rinci mengenai aktivitas tersebut:
1. Penandaan Isolat
- Setelah sampel tanah dianalisis dan diinokulasi
pada media agar , beberapa koloni mikroorganisme mulai tumbuh
setelah inkubasi selama beberapa hari.
- Dalam gambar sebelumnya, terlihat bahwa ada
beberapa koloni yang menunjukkan ciri-ciri awal pertumbuhan jamur,
seperti:
- Warna: Koloni berwarna putih hingga krem.
- Tekstur: Ada struktur benang-benang (miselium)
yang membentuk jaringan di permukaan media.
- Bentuk: Beberapa koloni memiliki pola yang mirip
dengan pertumbuhan jamur.
Dari pengamatan makroskopis ini,
dipilih beberapa koloni yang terindikasi sebagai Trichoderma untuk
dilanjutkan ke tahap identifikasi lebih lanjut.
2. Pembuatan Preparat
untuk Mikroskop
Setelah memilih koloni-koloni
yang menunjukkan potensi sebagai Trichoderma, dilakukan pembuatan
preparat untuk observasi mikroskopis. Langkah-langkahnya meliputi:
a. Pengambilan Sampel
- Menggunakan
ose steril, ambil sedikit bagian dari koloni yang ditandai sebagai calon Trichoderma.
- Pastikan hanya mengambil bagian miselium aktif
(bagian yang tampak aktif tumbuh dan tidak rusak).
b. Pembuatan Preparat
- Tempatkan sampel miselium pada slide mikroskop.
- Tambahkan beberapa tetes larutan air atau larutan
klarifikasi (misalnya, KOH 5%) untuk membantu melembutkan struktur
miselium dan mempermudah pengamatan.
- Tutupi dengan tutupan silinder (cover slip) untuk mencegah udara masuk dan menjaga preparat tetap stabil.
3. Observasi Mikroskopis
Setelah preparat siap, dilakukan
pengamatan menggunakan mikroskop cahaya biasa atau mikroskop cahaya polarisasi
untuk memeriksa struktur hifa dan spora. Hal-hal yang diamati meliputi:
a. Struktur Hifa
- Bentuk: Hifa Trichoderma umumnya bersifat septate,
yaitu memiliki sel-sel yang dipisahkan oleh septum (dinding sel).
- Ketebalan: Hifa Trichoderma biasanya tebal
dan kuat, dengan diameter yang cukup besar dibandingkan dengan beberapa
jenis jamur lainnya.
- Warna: Saat dilihat di bawah mikroskop, hifa Trichoderma
sering kali tampak transparan atau agak kuning kekuningan.
b. Spora dan Struktur
Reproduktif
- Trichoderma sering kali menunjukkan spora
konidial yang berkumpul dalam bentuk konidiophore (struktur reproduksi). Spora ini biasanya berbentuk bulat
atau oval dan tersebar secara padat.
- Beberapa
spesies Trichoderma juga dapat menunjukkan chlamydospores (spora
yang lebih besar dan tahan lama), yang sering terlihat sebagai struktur
yang lebih tebal dan padat.
c. Morfologi Umum
- Miselium Trichoderma biasanya tumbuh dengan
pola yang rapat dan membentuk koloni padat dengan tekstur kapas.
- Warna koloni pada media agar biasanya putih hingga
krem, sesuai dengan apa yang terlihat pada gambar sebelumnya.
4. Hasil Pengamatan
Setelah melakukan pengamatan
mikroskopis, hasilnya menunjukkan bahwa:
- Struktur hifa yang diamati sesuai dengan
karakteristik Trichoderma, yaitu:
- Septate (berseptum).
- Tebal dan kuat.
- Memiliki pola pertumbuhan yang merambat
(filamentous).
- Adanya indikasi spora konidial atau struktur
reproduktif lainnya yang khas dari Trichoderma.
5. Konfirmasi dengan
Literatur
Untuk memastikan identifikasi,
hasil pengamatan dibandingkan dengan literatur tentang Trichoderma.
Ciri-ciri yang cocok termasuk:
- Morphologi hifa (septate, tebal, kuat).
- Pola pertumbuhan koloni (putih hingga krem, padat).
- Struktur spora dan konidiophore.
Jika semua karakteristik sesuai,
maka dapat disimpulkan bahwa isolat tersebut kemungkinan besar adalah Trichoderma.
Kesimpulan
Melalui aktivitas penandaan
isolat, pembuatan preparat, dan pengamatan mikroskopis, berhasil diidentifikasi
bahwa beberapa koloni yang tumbuh pada media agar memiliki morfologi yang
sesuai dengan Trichoderma. Hasil ini penting karena Trichoderma
merupakan mikroba hayati yang sangat berguna dalam pengendalian penyakit
tanaman, perbaikan tanah, dan produksi pupuk organik cair.
Selanjutnya, isolat ini dapat
dikembangkan lebih lanjut untuk aplikasi praktis dalam pertanian hayati,
seperti pengendalian hayati penyakit tanaman atau pembuatan biopestisida.
| hasil pengamatan koloni 3 |
| Preparat 1 |
| hifa Trichoderma (pengamatan sementara) |
Pengamatan Isolat Trichoderma |
| penandaan untuk pemurnian |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar