Hari ini aktivitas dimulai dengan pemeliharaan tanaman, khususnya anakan lombok yang sebelumnya dibibitkan dalam polybag. Anakan tersebut dipindahkan ke posisi yang lebih terbuka agar mendapatkan paparan sinar matahari secara optimal, karena cahaya matahari yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan vegetatif yang sehat, seperti pembentukan daun, batang yang kokoh, dan persiapan adaptasi sebelum tanam di lapangan. Selain itu, anakan lombok disusun secara rapi dan teratur dalam bedengan atau rak pembibitan untuk memudahkan perawatan, sirkulasi udara yang baik, serta menghindari kerusakan akibat tumpang tindih antar tanaman.
Setelah perawatan tanaman selesai, dilanjutkan dengan pengamatan
terhadap pertumbuhan isolat Trichoderma yang sebelumnya telah
diremajakan pada media agar. Pengamatan dilakukan secara visual untuk
mengevaluasi kondisi koloni, meliputi kecepatan tumbuh, warna, tekstur, dan
penyebaran miselium. Isolat yang diremajakan menunjukkan pertumbuhan yang aktif
dengan koloni berwarna putih, menyebar cepat, dan memiliki struktur hifa yang
khas, menandakan bahwa Trichoderma tumbuh dengan baik.
Selain itu, juga dilakukan inokulasi Trichoderma
hasil eksplorasi dari lapangan sebelumnya ke media agar segar. Proses inokulasi dilakukan secara aseptik
menggunakan ose steril untuk memindahkan sedikit miselium dari isolat awal ke
media PDA (Potato Dextrose Agar) dalam cawan petri. Tujuannya adalah untuk
memperbanyak dan menjaga kemurnian kultur, sekaligus memastikan bahwa isolat
lokal yang diperoleh dari lingkungan seperti kebun kakao tetap hidup dan dapat
digunakan untuk kegiatan pengendalian hayati maupun penelitian lebih lanjut.
Kegiatan ini
merupakan bagian penting dari upaya menjaga ketersediaan agens hayati lokal
yang efektif dan adaptif terhadap kondisi setempat, sekaligus mendukung
pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis mikroba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar