Selasa, 14 Oktober 2025

🌱Temuan Berharga dari Tanah NTT: Mikoriza Alami pada Akar Lombok, Kunci Pertanian Berkelanjutan!


Kupang, 14 Oktober 2025 — Dalam upaya mendorong pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur (NTT), Seksi Pengelolaan Laboratorium Hayati dan Biopestisida, UPTD PKDLHP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, berhasil mengidentifikasi keberadaan Mikoriza alami pada akar tanaman lombok (cabai) di lokasi pertanaman lombok.

Temuan ini bukan sekadar penemuan ilmiah biasa — melainkan langkah awal menuju kemandirian petani NTT dalam mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal melalui pendekatan ekologis.

🔬 Apa Itu Mikoriza?

Mikoriza adalah simbiosis alami antara jamur tanah dan akar tanaman. Jamur ini membentuk jaringan halus (hifa) yang memperluas jangkauan akar hingga ratusan kali lipat, sehingga tanaman mampu:

- Menyerap fosfor, air, dan nutrisi lain jauh lebih efisien, 

- Lebih tahan terhadap kekeringan dan stres lingkungan, 

- Tumbuh lebih subur tanpa pupuk kimia berlebihan.

Di tanah-tanah kering dan berpasir seperti di NTT, keberadaan Mikoriza menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya.

🌶 Mengapa Temuan Ini Penting?

Lombok adalah salah satu komoditas hortikultura strategis di NTT. Namun, produktivitas sering terhambat oleh:

- Tanah miskin hara, 

- Iklim kering, 

- Biaya pupuk yang terus meningkat.

Dengan ditemukannya Mikoriza lokal dan adaptif pada akar lombok, tim Laboratorium Hayati UPTD PKDLHP  membuka peluang besar untuk:

Mengembangkan biofertilizer alami berbasis Mikoriza lokal, 

Meningkatkan hasil panen tanpa menambah beban biaya petani, 

Membangun sistem pertanian regeneratif yang sesuai dengan kondisi ekosistem NTT.


🧪 Langkah Selanjutnya: Dari Laboratorium ke Lahan Petani

Tim Seksi Pengelolaan Laboratorium Hayati dan Biopestisida kini sedang:

- Memperbanyak Mikoriza menggunakan tanaman inang jagung dan sorgum di media pasir steril, 

- Mengembangkan protokol aplikasi sederhana untuk petani, termasuk pada tanaman kelapa, tomat, dan kacang-kacangan, 

- Menyusun panduan lapangan yang mudah dipahami oleh penyuluh dan kelompok tani.

 

 “Mikoriza ini adalah ‘hadiah’ dari alam NTT. Tugas kami adalah memastikan manfaatnya kembali ke tangan petani,” 

 

🌍 Visi: NTT Lebih Hijau, Petani Lebih Mandiri

Temuan ini selaras dengan semangat Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal yang diusung Pemerintah Provinsi NTT. Dengan memanfaatkan mikroorganisme tanah yang sudah ada, kita tidak hanya menyelamatkan lahan — tapi juga membangun masa depan pertanian yang tangguh, murah, dan alami.























Yg bulatan hijau vesikel

Yg bulatan merah gelembung air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Identifikasi Mikoriza