Saat kita melihat tanaman lombok yang tumbuh subur, seringkali fokus hanya pada daun, batang, dan buahnya. Namun, ada dunia tersembunyi yang bekerja keras di balik layar — di akar tanaman, tempat sebuah simbiosis luar biasa sedang berlangsung: Mikoriza.
Hari ini, saya ingin berbagi hasil pengamatan mikroskopis dari irisan akar lombok yang telah diwarnai menggunakan teknik pewarnaan standar, untuk mengetahui apakah jamur Mikoriza sudah membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman.
🔍 Apa Itu Mikoriza?
Mikoriza adalah asosiasi simbiotik antara jamur tanah dan akar tanaman. Jamur ini memperluas jaringan akar secara alami, membentuk "jaringan internet tanah" yang membantu tanaman menyerap air dan hara — terutama fosfor, yang sulit larut dalam tanah. Sebagai imbalannya, tanaman memberikan karbohidrat hasil fotosintesis kepada jamur.
Dalam pertanian organik dan berkelanjutan, keberadaan Mikoriza adalah indikator utama kesehatan tanah dan sistem ekologi yang seimbang.
📸 Hasil Pengamatan Mikroskopis
Pada gamnar yang adalah hasil pengamatan dari irisan melintang akar lombok yang telah diwarnai untuk menonjolkan struktur jamur. Apa yang tampak?
- Terlihat struktur benang-benang halus berwarna biru tua/hijau kebiruan yang menyebar di antara sel-sel korteks akar.
- Beberapa hifa bahkan tampak menembus dinding sel dan masuk ke dalam sitoplasma, ciri khas dari kolonisasi jamur Mikoriza arbuskular (AMF).
- Pola percabangan dan distribusi hifa sangat konsisten dengan aktivitas Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF), jenis Mikoriza yang paling umum pada tanaman pertanian seperti lombok.
Artinya: Ya, ada indikasi kuat keberadaan Mikoriza!
Namun, perlu dicatat bahwa untuk konfirmasi definitif, kita harus mencari struktur spesifik seperti:
- Arbuskula: struktur bercabang seperti pohon kecil di dalam sel akar (tempat pertukaran nutrisi).
- Vesikula: struktur bulat sebagai penyimpanan energi oleh jamur.
Struktur-struktur ini belum terlihat jelas dalam gambar, mungkin karena resolusi, sudut pandang, atau tahap kolonisasi yang masih awal.
✅ Apakah Ini Benar-Benar Mikoriza?
Berdasarkan morfologi dan pola penyebaran, sangat besar kemungkinan ini adalah Mikoriza, bukan kontaminan atau jamur dekomposer biasa. Ciri-ciri berikut mendukung identifikasi ini:
- Hifa masuk ke dalam jaringan akar, bukan hanya di permukaan.
- Pertumbuhan intraseluler menunjukkan interaksi aktif antara jamur dan sel tanaman.
- Pewarnaan berhasil menonjolkan jaringan jamur dalam jaringan hidup, bukan sekadar residu di luar akar.
Tapi, karena ini baru satu bidang pandang, kita belum bisa menyimpulkan 100% tanpa analisis lebih lanjut.
🛠️ Langkah Selanjutnya
Untuk memastikan dan mengukur tingkat kolonisasi, disarankan:
- Lakukan pengamatan di bidang pandang yang berbeda.
- Lakukan penyaringan bertingkat.
- Lakukan pengecatan akar.
- Gunakan kontrol positif dan negatif jika memungkinkan (tanaman yang dipastikan terkolonisasi dan tidak terkolonisasi).
🌱 Mengapa Ini Penting Bagi Petani?
Keberadaan Mikoriza berarti:
- Tanah masih memiliki aktivitas biologis yang baik.
- Tanaman lebih efisien menyerap hara, sehingga bisa mengurangi pupuk kimia.
- Ketahanan terhadap stres lingkungan (kekeringan, penyakit) meningkat.
- Sistem pertanian mulai menuju kemandirian ekologis.
Jika menemukan Mikoriza di lahan, itu adalah tanda bahwa tanah masih “hidup” — dan itu adalah kabar gembira!
💬 Penutup
Temuan ini adalah angin segar bagi upaya penerapan pertanian berbasis hayati di NTT. Melihat Mikoriza tumbuh di akar lombok berarti bahwa praktik budidaya yang ramah lingkungan — seperti penggunaan pupuk organik, rotasi tanaman, dan minimnya pestisida — sudah mulai membuahkan hasil nyata di tingkat mikroskopis.
Mari terus dorong pertanian yang tidak hanya produktif, tapi juga harmonis dengan alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar