Kamis, 24 Juli 2025

Eksplorasi Trichoderma

Seksi Pengelolaan Laboratorium Hayati Perkebunan melakukan kegiatan eksplorasi mikroba Trichoderma di sekitar areal pertanaman kakao yang berada di lingkungan kantor UPTD Perbenihan, Kebun Dinas, dan sekitar laboratorium hayati perkebunan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengumpulkan strain Trichoderma lokal yang potensial sebagai agens hayati pengendali penyakit tanaman, khususnya pada tanaman kakao yang rentan terhadap serangan jamur patogen seperti Phytophthora palmivora penyebab penyakit busuk buah.

Eksplorasi dilakukan dengan mengambil sampel tanah dari perakaran tanaman kakao yang sehat dan tumbuh subur , serta dari serasah daun atau bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi. Sampel tanah dan bahan organik tersebut diduga mengandung populasi Trichoderma karena lingkungan yang lembab, kaya bahan organik, dan sesuai untuk pertumbuhan jamur peluluh serat yang bermanfaat.

Setelah sampel terkumpul, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan isolasi mikroba menggunakan metode pengenceran (dilution plate) atau tanam langsung pada media selektif seperti PDA (Potato Dextrose Agar) yang diberi antibiotik untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Koloni yang tumbuh dengan ciri khas berwarna putih kehijauan, tekstur kapas, dan tumbuh cepat diidentifikasi sebagai calon isolat Trichoderma .

Isolat-isolat yang berhasil diisolasi kemudian akan melalui tahap uji pendahuluan , seperti uji antagonisme terhadap jamur patogen, uji pertumbuhan akar, dan uji kemampuan meluruhkan bahan organik. Hasil uji ini akan menentukan potensi masing-masing isolat untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan baku biopestisida atau pupuk hayati lokal.

Dengan melakukan eksplorasi di lingkungan setempat, laboratorium berupaya mengembangkan agens hayati asli lokal yang adaptif terhadap kondisi iklim, tanah, dan jenis tanaman di wilayah tersebut. Selain itu, pemanfaatan Trichoderma lokal juga lebih ekonomis, mudah diproduksi, dan mendukung prinsip pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun bank mikroba hayati yang dapat dimanfaatkan untuk program pengendalian hama dan penyakit secara alami di sektor perkebunan.

 

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Identifikasi Mikoriza