Seksi Pengelolaan Laboratorium
Hayati Perkebunan melakukan kegiatan eksplorasi mikroba Trichoderma di
sekitar areal pertanaman kakao yang berada di lingkungan kantor UPTD
Perbenihan, Kebun Dinas, dan sekitar laboratorium hayati perkebunan. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengumpulkan strain Trichoderma lokal
yang potensial sebagai agens hayati pengendali penyakit tanaman, khususnya pada
tanaman kakao yang rentan terhadap serangan jamur patogen seperti Phytophthora
palmivora penyebab penyakit busuk buah.
Eksplorasi dilakukan dengan
mengambil sampel tanah dari perakaran tanaman kakao yang sehat dan tumbuh subur
, serta dari serasah daun atau bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi.
Sampel tanah dan bahan organik tersebut diduga mengandung populasi Trichoderma
karena lingkungan yang lembab, kaya bahan organik, dan sesuai untuk
pertumbuhan jamur peluluh serat yang bermanfaat.
Setelah sampel terkumpul,
selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan isolasi mikroba menggunakan
metode pengenceran (dilution plate) atau tanam langsung pada media selektif
seperti PDA (Potato Dextrose Agar) yang diberi antibiotik untuk menghambat
pertumbuhan bakteri. Koloni yang tumbuh dengan ciri khas berwarna putih
kehijauan, tekstur kapas, dan tumbuh cepat diidentifikasi sebagai calon isolat Trichoderma
.
Isolat-isolat yang berhasil
diisolasi kemudian akan melalui tahap uji pendahuluan , seperti uji antagonisme
terhadap jamur patogen, uji pertumbuhan akar, dan uji kemampuan meluruhkan
bahan organik. Hasil uji ini akan menentukan potensi masing-masing isolat untuk
dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan baku biopestisida atau pupuk hayati
lokal.
Dengan melakukan eksplorasi di
lingkungan setempat, laboratorium berupaya mengembangkan agens hayati asli
lokal yang adaptif terhadap kondisi iklim, tanah, dan jenis tanaman di wilayah
tersebut. Selain itu, pemanfaatan Trichoderma lokal juga lebih ekonomis,
mudah diproduksi, dan mendukung prinsip pertanian berkelanjutan yang ramah
lingkungan. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun bank mikroba
hayati yang dapat dimanfaatkan untuk program pengendalian hama dan penyakit secara
alami di sektor perkebunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar